Minggu, 05 Oktober 2014

Baik buruk pilkada langsung VS perwakilan


Keburukan pilkada langsung
1. Suara seorang ustad u milih kepala daerah  dianggap sama dg suara seorang penjahat sekalipun
2. Biaya utk jd calon kepala daerah sangat besar bisa mencapai puluhan milyar lebih sehingga yg bisa jd calon hx kalangan orang2 berduit.
3. Bagi kepala daerah yg terpilih berpotensi korupsi setidaknya utk mengembalikan uang kampanye yg telah habis
4.  Utk mencukupi biaya kampanye, calon kepala daerah dibantu oleh kalangan pengusaha  elit berduit (baca: tim sukses) shg berpotensi jika kepala daerah itu menang utk balas jasa u berikan jatah proyek2.
5. Tingkat pendidikan indonesia masih rendah, sehingga menelan mentah2 setiap ingormasi media yg mereka terima, mereka mudah dipengaruhi. Akibatnya orang2 yg menguasai media ( baca menyuap para  pemred) u melakukan pencitraan positif pd dirinya akan perpeluang menang.
6. Rentan terjadi konflik horizontal krna beda pilihan.

Kebaikan pilkada langsung
1. Rakyat bisa memilih langsung pemimpin yang mereka inginkan

Keburukan pilkada perwakilan
1. Berpotensi lebih besar terjadi penyuapan(baca:saweran) yaitu terhadap anggota DPRD oleh calon kepala daerah (baca: menyuap puluhan orang lebih mudah drpd menyuap jutaan orang)
2. Sulit mendapatkan calon yg berkualitas karena berbenturan dg kepentingan2 partai masing2.

Kebaikan pilkada perwakilan
1. Menghemat anggaran negara hingga triliunan rupiah tiap tahunnya.
2.  Pemerintahan daerah menjadi kuat,  karena didukung oleh mayoritas anggota DPRD
3. Siapun yg berkualitas meskipun tdk punya dana yg kuat dan media sbg pencitraan bisa ikut unjuk gigi

Silahkan ditambahkan/ditanggapi

Rabu, 01 Oktober 2014

Surat cinta untuk Adikku seri-1

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmad dan karunianya kepada seluruh makhluknya. Kemudian sholawat beriring salam kepada nabi muhammad SAW. Bang mendoakan tia dan taqin adek ipar yang abang banggakan selalu dalam keadaan sehat walafiat.

Tia, adek kandung abang yang sangat bang cintai dan bang sayangi. Pertemuan singkat kita waktu di hotel itu bagi abang tidaklah cukup. Ingin sekali abang bisa lebih lama lagi dengan tia di sana. Ingin rasanya waktu berhenti sejenak dan sabar menunggu sampai rasa rindu ini terpuaskan. Ingin rasanya abang ungkapkan semua yang selama abang pendam. Namun saat itu dengan waktu yang tersedia tidaklah cukup untuk menyampaikan semuanya. Oleh sebab itu bang menulis surat ini untuk tia.

Abang paham kondisi tia yang sudah cukup lelah usai pesta. Tia perlu istirahat tentunya. Tia memang tidak bilang apa-apa tapi raut wajah tia bisa bang baca. Taqin juga terlihat sangat kesulitan menahan kantuknya.

Kedatangan abang bersama amak, appa, ceni, ajo Andi dan ajo mal di hotel tidak pernah kita rencanakan. Awalnya  kita hendak berkunjung ke rumah tia . Namun kita baru tahu ternyata tia tidak pulang ke rumah. Usai pesta tia dan taqin nginap di hotel.

Apakah kita harus pergi ke hotel apa tidak ? , apakah pertemuan di hotel adalah momen yang tepat ?, bagaimana kalau tia lelah, sudah ketiduran dan tidak ingin diganggu siapa-siapa ?. Seribu pertanyaan yang menghantui pikiran kami.

Di satu sisi kami tidak mau menganggu tia yang sudah lelah tentunya. Di sisi lain kami ingin sekali bertemu dengan tia. Besok paginya kami harus balik ke desa bayur, pariaman. Menurut kami inilah waktu yang tersisa yang manjadi harapan yang masih ada. Setidaknya kita ingin berpamitan dengan tia dan taqin.

Perjalanan ke hotel malam itu terasa amat lama. Padahal ini adalah perjalanan kita yang ke dua. Perjalanan yang pertama saat siang harinya ketika menghadiri undangan pesta pernikahan tia dan taqin  tidaklah selama ini.

Pertemuan singkat dengan tia bagi bang sudah bisa mengobati rasa rindu yang kian membuncah. Bang malam itu tidak banyak bicara padahal pertemuan dengan tia adalah hal yang bang harap.

Abang harus membagi waktu yang singkat itu dengan yang lainnya. Mereka juga memiliki kerinduan yang sama dengan abang. Begitu juga dengan saudara tia yang tidak bisa datang ke pekanbaru kak mida, Elok dan ajo pul.

Meskipun begitu bang sangat bahagia karena pertemuan kita yang terakhir kalinya itu abang dan tia sudah menempatkan posisi sebagai abang dan adek. Tidak perlu lagi abang menjaga jarak dengan tia. Ataupun bersandiwara abang adalah orang lain atau hanya kerabat dari kak tati, mama tia.

Begitu banyak yang ingin abang ceritakan dengan tia. Masih ingatkah tia ketika pertama kali abang ke pakanbaru bersama amak menemui tia di rumah tia. Waktu itu abang kelas satu dan tia masih TK. Abang mengajarkan tia bikin gambar sebuah mobil di buku gambar. Tia merasa senang karena tia akhirnya bisa membuat gambar mobil.  Atau masih ingatkah tia ketika kita bermain bersama abang pernah gendong tia di depan cermin ?. Abang gak tau apakah tia ingat itu, yang jelas itu adalah memori yang tak bisa bang lupakan.

Adekku tia, yang bang sayangi. lebih 23 tahun rahasia ini tersimpan dengan rapi. Rahasia ini memang sengaja disimpan demi kebaikan tia , Setidaknya itu yang dipahami amak selama ini. Sampai dada ini membuncah ingin mengungkapkan semuanya. Ingin sekali tia bang panggil adek dan bang sampaikan seluruh orang- orang bahwa bang bukanlah anak bungsu melainkan bang punya adek kandung seorang perempuan yang cantik dan juga sholehah. Ingin sekali bang bercerita, bermain bersama-sama seperti anak-anak yang berusia kurang dari lima tahun.

Alhamdulillah saat penghujung dihari pernikahaan tia , tia sudah mengetahui siapa orangtua kandung tia. Meskipun tia mengetahui tidak langsung dari amak dan apa.  Bang juga tidak tahu bagaimana perasaan tia ketika pertama kali mengetahui rahasia itu. Apakah senang karena ternyata tia punya ibu satu lagi, yaitu ibu kandung tia sendiri dan tia banyak saudara atau malah justru sedih karena ternyata ibu yang membesarkan tia selama ini bukan ibu kandung tia.

Tapi perlu tia ketahui rahasia yang tia ketahui itu baru lembaran pertama dari sebuah teka teki kehidupan ini. Masih banyak lembaran-lembaran lain yang harus tia ketahui. Dalam surat ini bang akan berupaya mengungkapkan puzel-puzel yang tercecer sehingga cerita itu menjadi utuh dan menjadi terang benderang. Sebagai seorang anak tentu akan menyimpan seribu pertanyaan yang harus dicarikan jawabannya ketika ia baru mengetahui siapa orangtua kandungnya disaat ia akan melabuhkan cintanya dibahtera rumah tangga. Abang juga tidak tahu apakah tia sudah mendapatkan jawaban itu. Kalaupun sudah abang juga tidak tahu apakah jawaban yang tia dapatkan sama dengan cerita yang abang akan ungkap kepada tia.

Cerita ini bang kumpulkan dari cerita abang-abang, kakak-kakak dan amak. Dan tibalah saatnya abang merangkainya. Sebelum abang memulainya abang ingin mengajak tia berjalan-jalan melihat bagaimana kondisi keluarga kita waktu itu.

Apa dulu masih menjadi guru  sarjana muda tamatan SPG. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari apa juga berprofesi sebagai seorang petani. Pagi hari selesai sholat subuh apa dan amak menjual hasil ladang seperti sayur-sayuran dan jagung ke balai kecamatan. Hasil ladang itu dijual langsung kepada pedagang borongan. Jam 06.30 apa dan amak sudah balik lagi ke rumah. jam 07.00 apa berangkat ngajar di sebuah sekolah. Siang hari apa pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga. Sore hari apa,  amak sekeluarga berangkat ke ladang. Di ladang  kita memanen sayur bayam, kemudian diikat dengan menggunakan tali dari batang pisang. Kemudian sayur-sayur yang sudah diikat itu dicuci di sungai. Kebetulan ladang kita  berada di tepi sungai. Menjelang matahari tenggelam kita sudah beranjak dari ladang membawa hasil ladang pulang ke rumah menggunakan gerobak dorong. Siap magrib sayur-sayur yang sudah diikat itu disusun tegak dan dibatasi oleh papan.

Rumah kita waktu itu masih kecil. Jangankan TV, listrik saja belum ada. Malam terasa agak gelap karena hanya diterangi oleh lampu minyak. Namun cahaya keharmonisan keluarga sewaktu itu lebih terang dari cahaya  hotel berbintang lima sekalipun.

Di sana ada 3 buah rumah berdekatan. Rumah kita berada di tengah. Rumah di sebelah kanan rumah kita adalah rumah kakak perempuan amak dimana abang memanggilnya dengan panggilan mama. Sementara rumah sebelah kiri adalah rumah nenek, ibu dari amak. Di rumah itu juga dihuni oleh keluarga adek ibu yang abang sebut  " tati ". Suami tati bang panggil " pak uncu ". Amak juga punya adek laki-laki yang bekerja di malaysia. Abang memanggil beliau dengan sebutan" mak etek".

Rumah kita tidak jauh dari sungai.meskipun abang yang telah dibesarkan disana abang  sampai sekarang tidak bisa berenang. Abang juga tidak tau apakah tia bisa berenang apa tidak. Namun abang tidak bisa berenang karena ada suatu faktor trauma sejak masa kecil. Apakah faktor itu, nanti abang ceritakan dan teruslah membaca. Balai desa berada 2 kilo meter dari seberang sungai.

Kampung kita disebut dengan desa bayur. Kenagarian campago, kecamatan kampung dalam, kabupaten padang pariaman, provinsi sumatera barat. Jalan di desa bayur masih berbatu-batu, berlumpur belum ada di aspal. Kalau kita ingin melihat jalan di aspal maka jalan itu ada di balai kecamatan.

Kita bersaudara ada 8 orang. 4 orang laki-kaki dan 4 orang perempuan. Anak yang sulung "Elok" bernama refna delvi. Elok orang yang paling pendiam dan pemalu diantara kita, bang rasa lebih pendiam lagi daripada tia. Elok orang yang paling sering mengalah diantara kita. Mungkin karena beliau orang yang paling tua diantara kita kali ya tia ya. He he. Elok mempunyai 5 orang anak,  Paldi, Roni, Resi, Salsa dan si bungsu yang beberapa bulan belakangan lahir bernama muhammad Zaki.

Nomor dua "Ceni" bernama Arena putri. Yang satu ni kakak yang paling banyak ngomong, paling gaul dan paling banyak teman. Kalau ceni tersenyum  lesung pipi kiri kanannya akan kelihatan. Ceni memiliki anak sepasang. Lidia dan Rehan.

Nomor tiga " ajo Andi" bernama suhendri. Memiliki badan besar, tegap seperti bak tentara. Beliau dulu pernah tes tentara. Namun tidak lulus tes. Ajo Andi juga yang paling banyak ngomong diantara saudara laki-laki lainnya. Ajo Andi punya Sakila dan Asyifa.

Nomor empat " ajo mal " bernama Edi Akmal. Ajo mal orangnya tidak banyak bicara. Talk less do more. Ajo mal memiliki 2 orang anak. Yang pertama priska dan satu lagi lahir pada tanggal 8 april 2014 namanya nadira naufal akmal.

Nomor lima " Ajo pul " bernama syaiful hadi. Ajo ipul juga orangnya pendiam. Ia juga mempunyai dua orang anak perempuan. Namanya cinta Lufenia. Dan belum lama ini ajo pul istrinya juga melahirkan pada tanggal 14 Mei, dihari apa menikahkan tia.

Nomor enam " Kakak " bernama mida wati. Kakak ia saudara perempuan yang paling mirip dengan tia. Pendiam dan paling pemalu. Dan yang paling cantik. Kalau dibandingkan dengan tia gimana ya ?. He he. Mau tau, mau tau banget. He he.

Yang ke tujuh abang sendiri " ajo yuang "  bernama khairul azmi. Bang ini si pria berkacamata. Bang satu-satunya diantara yang laki-laki yang pakai kacamata. Dan tia satu-satunya diantara saudara perempuan yang pakai kacamata. Cuma mungkin minus kacamata tia mungkin lebih besar daripada abang. Bang minus kacamatta , kiri kanan -2, 5.

Dan yang terakhir "tia" yang bernama sintia kumala sari. Tia menurut abang juga tidak beda jauh dengan yang laiinya. Pendiam dan pemalu. Diantara saudara yang lain, tia lebih mirip dengan kakak mida. Senyumnya, cara jalannya dan suaranya juga ada kemiripan.

Semua saudara laki-laki dan perempuan bekerja menyambung hidup di rantau di tanjung enim sumatera selatan. Mereka semua sudah bekeluarga. Sekarang tinggal abang yang belum keluarga. Doakan bang ya tia agar segera bisa menyusul.

Sampai di sini dulu surat dari abang, surat selanjutnya abang akan ceritakan tentang lembaran lain tentang peristiwa yang terjadi ketika amak mengandung tia. Sebelum itu bang ceritakan abang berharap tia berkenan membalas surat elektronik dari abang.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Analisis vonis LHI

Menganalisis Kasus suap impor daging sapi

Ketika saya bertanya kepada anda, apa pendapat anda tentang hukuman LHI diperberat di MA menjadi 18 th?, maka sebagian besar diantara anda akan menjawab , " apa ia lakukan sangatlah tidak bisa ditolerir, ia telah memperburuk citra seorang ustad, daging2 sapi di pasaran menjadi mahal, bahkan saya berharap ia bisa dihukum lebih berat dari pada itu, kalau bisa hukuman mati sekalian", ataupun pendapat2 lain yg senada dg itu.

Pendapat itu menurut saya tidak  salah. Karena seperti itulah yang kita harapkan bagi siapapun yang terlibat korupsi. Walaupun ia dari seorang ustad, presiden dari partai dakwah yang terkenal paling bersih sekalipun tetap harus dihukum dengan hukuman yang setimpal atas kesalahannya.

Sebelum kasus suap impor daging sapi bergulir saya tidak begitu mengenal seorang LHI, yg saya tahu ia adalah seorang presiden partai itu saja. Meskipun saya dulu sempat berpikir kenapa yg menjadi presiden PKS bukanx ustad yg modis dan energik spt anis mata, atau yg gaul spt tifatul sembiring, atau yg kharismatik dan bersahaja spt hidayat nurwahid atau yg berwibawa dan kreatif spt kang Aher ataupun yg romantis spt irwan prayitno.

Namun setelah kasus suap sapi ini bergulir saya baru mengenal LHI, dan saya sampai pada kesimpulan bahwa LHI ternyata jg memiliki  sisi kebaikan yg tdk pernah terungkap media atau mungkin karena tertu2p oleh sisi kejahatan yg ia lakukan. Setidaknya hakim  hukum di dunia telah memvonisnya sbg seorang penjahat, pakaian seorang koruptor kelas kakap telah disandangkan kpd dirinya. Keluarga, istri dan anaknya akan kena himbasnya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan berakhir, mungkin saja  LHI berharap beberapa tahun ke depan akan datang sosok spt         " city hunter " yang akan menjungkir balikkan persepsi orang terhadap LHI. Wallahu'alam.

di akhirat qt jg tak bisa pastikan vonis apa yg akan dijatuhkan u dirinya. Kalau ia jg dinyatakan bersalah dipengadilan yg maha tinggi, yg memutus seadil2nya yg tak kan ada rekayasa atau konspirasi, maka tentu ia akan mendapatkan hukuman yg setimpal atas ke salahannya. Namun kalau ternyata di akherat ia tidak bersalah maka smga Allah akan melapangkan dadanya, pikiranx shgga vonis 18 tahun yg baru dijatuhkan Mahkamah agung pada dirinya ia terima dg ikhlas, dan di akhirat ia mendapatkan balasan pahala atas kezaliman yg ia terima di dunia.

Jaksa penuntut umum awalnya  mengalami kesulitan untuk menjerat LHI. Namun  pihak2 terkait tidak patah arang. Mereka mengaitkan kasus suap ini dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dengan adanya TPPU ini KPK dapat menyita seluruh aset LHI, termasuk Mobil mobil mewah dan rumah LHI. Silahkan anda taksir sendiri dan bandingkan dengan uang suap 1,3 M yang diterima fatanah.

Ketika kasus TPPU ini digulirkan maka cukup mengundang polemik oleh para pakar hukum. "Bagaimana mungkin TPPU dijalankan sementara predicat crimenya belum terbukti".  Namun tidak sedikit juga para pakar hukum yang mendukung KPK. Mereka berpendapat bahwa "pembuktian terbalik" dapat saja dilakukan. Akhirnya sidang kasus LHI lebih banyak didominasi dengan pembuktian TPPU yaitu dengan pertanyaan tentang asal muasal harta kekayaan LHI spt mobil2, dan rumah ketimbang membuktikan predicate crimenya yaitu kasus korupsi itu sendiri.

Dengan saksi2 dan bukti2 yang dihadirkan oleh LHI di beberapa sidang ternyata tidak ada satupun harta LHI yang terkait TPPU. Sehingga seluruh harta kekayaan LHI termasuk mobil-mobilnya dikembalikan . Kesimpulan LHI tidak terkait dengan TPPU.

Akhirnya tibalah saat pembacaan vonis untuk LHI. Dalam vonis itu berdasarkan 2 alat bukti maka LHI divonis bersalah karena terbukti secara sah dan meyakinkan telah menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi mentan menaikkan kuota impor. Ia dihukum 16 tahun penjara.

Merasa tidak adil LHI mengajukan banding ditingkat kasasi. Namun hakim tetap memvonis bersalah dan dengan hukuman yang sama.  LHI tidak gentar ia terus mengajukan banding ke MA.  Ternyata dewi fortuna juga belum memihak pada dirinya. Hakim MA malah memperberat vonis LHI menjadi 18 tahun dan bahkan hak politiknya dicabut. Maka pupuslah harapan LHI.

Kasus LHI ini sangat menarik untuk dikaji. LHI divonis karena dinyatakan terbukti menyalahgunakan jabatannya untuk mempengaruhi mentan untuk menaikkan kuota impor. Terbukti disini setidaknya ada 2 alat bukti yang cukup yang ditemukan KPK. Yang pertama LHI bersama fatanah terbukti bertemu dengan  pengusaha impor daging sapi dengan mentan. Kedua kesaksian dari  maria elisabet lieman melalui fatanah berencana untuk menyuap LHI 40 Milyar, dengan uang muka 1,3 M.

Sebenarnya jika kita jeli kedua alat bukti itu sudah termentahkan oleh kesaksian fatanah dan mentan. Fakta dipersidangan berdasarkan kesaksian fatanah sendiri ternyata uang suap Rp. 1,3 M dimakan sendiri oleh fatanah untuk uang pembayaran mobil mewah dan untuk nafsu bejatnya bersama seorang wanita di kamar hotel. Dan fatanah telah mengakui bahwa LHI tidak terlibat, ia hanya mencatut nama LHI untuk kepentingannya sendiri.  Fatanah berkali kali meminta maaf kpd LHI  dan penyesalan dirinya karena telah membawa-bawa LHI dalam masalahnya. Dan fatanah juga sudah mengakui kalau pertemuan tersebut ia sendiri yang memfasilitasi. So kesimpulannya LHI tidak menerima uang suap sepeserpun. Nah loe, kalau gitu LHI gak bersalah donk, terus kenapa ia dipenjara ?, eits tunggu dulu masih ada lanjutannya baca aja terus.

Berdasarkan keterangan dari mentan, pada pertemuan itu hanya membahas adu data mentan dengan pengusaha.  Mentan tetap kukuh data yang ia miliki benar, dan menolak menaikan kuota impor. Karena mentan menolak memberi rekomendasi untuk menaikkan kouta impor maka mentan dipastikan terbebas dari drama ini. Kesimpulan kedua karena mentan tidak menaikkan kuota impor artinya tidak ada anggaran negara yang dipakai untuk membeli daging sapi impor. So kerugian negara Rp. 0 .

Selain itu LHI disuap dengan posisi kewenangannya bukan sebagai pejabat negara.artinya Hal itu baru sampai tahap aliran dana antara masyarakat sipil. Yang menjadi objek sesungguhnya adalah mentan yang dengan kewenanganx merupakan pejabat negara.  Kalau seandainya mentan yang disuap sehingga mentan menaikan kuota impor baru hal ini disebut dengan korupsi. Namun faktanya sekali lagi mentan tidak menaikkan kuota impor.

Perlu disampaikan disini adalah mentan hanya memiliki kewenangan untuk memberi rekomendasi kenaikan kuota impor. Sedangkan yang memberi keputusan untuk impor adalah menko perekonomian hatta rajasa dan yang mengimporpun adalah mentri perdagangan. Artinya mentan tidak memiliki kewenangan sedikitpun u menunjuk  perusahaan indoguna sbg perusahaan pemenang tender untuk mengimpor daging sapi karena yang bertanggungjawab adalah menteri perdagangan. Pertanyaannya mengapa perusahaan indoguna begitu berani menanggung resiko untuk menyuap mentan  melalui fatanah dan LHI dengan menjanjikan uang 40 M untuk hanya sekedar menaikkan kuota impor ?. Kalaupun kuota impor dinaikkan bukankah perusahaannya harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan perusahaan lainnya u memenangkan tender impor daging sapi?.

Kejanggalan lainnya adalah dakwaan terhadap LHI. Dakwaannya adalah Mempengaruhi mentan untuk menaikan kuota impor. Kuota impor tidak dinaikkan oleh mentan artinya pengaruhnya nihil donk. Dan sejak kapan pengaruh bisa jadi dakwaan. Seharusnya dakwaannya menerima uang suap namun sayang dari fakta persidangan LHI tdk menerima uang suap sepeserpun shg dakwaannya jadi mempengaruhi.